Jumat, 13 November 2015

Penanaman Padi Dengan Sistim Baru "HAZTON"

PENYULUH PERTANIAN DESA RIWO KECAMATAN WOJA KAB. DOMPU | Jumat, 13 November 2015,04.22 |

Langkah Jitu Budidaya Padi dengan Pola Hazton

 

Daerah-daerah lain di Indonesia pun diharapkan bisa menerapkan metode ini demi mengurangi ketergantungan impor beras. FOTO : ISTIMEWA
Pola Hazton merupakan pola penanaman padi yang menggunakan hingga 20 bibit per lubang tanam. Hal ini jauh berbeda dari  metode konvensional yang hanya menggunakan 3-5 bibit perlubang tanam.

Pengembangan metode ini dilatar belakangi keinginan Bank Indonesia Provinsi Kalbar yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanam Pangan dan Hortikultura Kalbar dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kalbar serta Tim Pengendali Inflansi Daerah Kalbar.

Tentu saja metode ini tidak terbatas di Provinsi Kalbar, daerah-daerah lain di Indonesia pun diharapkan bisa menerapkan metode ini demi mengurangi ketergantungan impor beras.
Berikut ini tahapan dalam Budidaya dengan metode Hazton adalah sebagai berikut:

Persiapan Lahan
Pertama, rumput/jerami dibersihkan (dipotong atau dengan herbisida) kemudian lakukan pengolahan tanah, sekaligus aplikasikan pupuk organik/kandang sebanyak 500-1.000 kg/Ha dan SP- 36 sebanyak 150 kg/ha.

Sterilisasi Lahan
Proses sterilisasi lahan tanam dapat dilakukan dengan menggunakan 1 sachet DECOPRIMA (100 gr), dilarutkan dalam 1-2 liter air didiamkan selama 3-6 jam kemudian diencerkan untuk 100 liter air, dan disemprotkan merata menggunakan sprayer di jerami yang telah disebarkan merata di lahan. Pastikan kondisi jerami tetap lembab/berair (macak-macak) supaya proses dekomposisi berjalan optimum. Keperluan untuk 1 ha sawah = 400 liter/ha (4-5 saset).

Persiapan Benih
Benih padi yang dibutuhkan adalah sekira 100-120 kg/ha, dan pilihlah benih unggul.

Imunisasi Benih
Benih direndam dengan air yang dicampur BactoPlus Padi selama 24 jam. Satu tablet BactoPlus Padi untuk 5-10 kg gabah.

Pemeraman Benih
Setelah diperam dalam karung goni lembab selama 24-48 jam, benih tumbuh tunas dan akar siap ditabur/disemai di pesemaian. Kemudian benih yang sudah diperam (sudah keluar akar) ditabur merata di bedengan pesemaian. Agar terhindar serangan burung, benih yang telah ditabur dipukul-pukul/dibenamkan sedikit di dalam lumpur

Imunisasi Padi di Pesemaian (saat umur 7-15 hari setelah semai)
Proses ini menggunakan 1 tablet Bactoplus kemudian dilarutkan 100 cc air, dibiarkan 6-12 jam, dicampur air 15 liter (1 tangki semprot).

Umur Bibit
Umur bibit 25-30 hari ditanam dengan 20-30 bibit/lubang

Jarak Tanam
Jarak tanamn padi menggunakan Sistem Jajar Legowo (4:1, 2:1). Jarak tanam 25x20/40.

Pemupukan
Aplikasi pupuk urea 50 kg dan NPK 50 kg pada umur 5-7 hari setelah tanam
Aplikasikan PPC (Pupuk Pelengkap Cair) pada umur 7, 17, 27 dan 37 hari setelah tanam.
Aplikasi probiotik Bactoplus Padi pada umur padi: 12, 24, dan 45 hst. Dapat dicampur dengan insektisida (Bahan aktif : Abamiktin 2 cc/liter)
Aplikasi Pupuk Susulan: Pupuk Urea 50 kg, NPK 100 kg, dan KCl 50 kg pada umur 25 hari setelah tanam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar