9 Cara
Menanam Cabe Sistem Mulsa Plastik dengan Mudah
Anda semua pasti sudah tidak asing
lagi dengan cabe, karena cabe memang sering sekali dikonsumsi sehari-hari. Rasa
cabe yang pedas memang banyak digemari masyarakat. Di Indonesia sendiri banyak
sekali makanan yang menggunakan bahan cabe untuk menambah rasa pedas pada
masakan. Kali ini kami aan membahasan mengenai cara menanam cabe sistem mulsa
plastik.
Cara menanam cabe sistem mulsa
plastik merupakan salah satu teknik menanam cabe yang banyak dipakai untuk
membudidayakan tanaman cabe, terutama untuk mereka para petani yang hendak
menanam dalam skala luas. Cara menanam cabe dengan sistem plastik mulsa ini
banya diterapkan karena mudah dalam proses persiapan, perawatan serta minim
biaya.
Agar mengetahui lebih lanjut maka
anda bisa membaca artikel mengenai cara menanam cabe sistem mulsa plastik
berikut ini :
1.
Pengolahan Lahan Tanam
Pengolahan lahan tanam meliputi persiapan seperti menyiangi
gulma dan menggemburkan tanah. Meski cabe mampu beradaptasi dengan berbagai
lingkungan, namun sebaiknya tanah yang hendak ditanami memiliki kadar pH tanah
yang normal (5-7) dan terpapar sinar matahari penuh sepanjang siang.
Bagi yang kadar pH tanahnya terlalu
tinggi seperti tanah gambut anda bisa membaca artikel cara menanam cabe di lahan
gambut
Untuk memudahkan perawatan nantinya
anda juga perlu membuat sumber air seperti sumur bor guna pengairan tanaman
kelak. Gunakan herbrisida untuk mengatasi gulma dan rumput liar lalu gemburkan
tanah dengan menggunakan cangkul atau traktor mesin.
2.
Pemberian Pupuk Dasar
Mirip seperti cara menanam semangka atau cara menanam terong yang
membuat bedengan, setelah digemburkan maka buatlah lajur-lajur calon bedengan.
Jarak antar lajur sekitar 30-50 cm. Tiap lajur tadi diisi dengan pupuk dasar.
Nah, pupuk dasar yang akan kita pakai ini merupakan gabungan pupuk organik dan
pupuk buatan sehingga bisa memenuhi kebutuhan unsur hara makro maupun mikro.
Untuk pupuk dasar gunakan pupuk
kandang (boleh sebanyak-banyaknya) lalu untuk pupuk buatannya maka pakailah
PHONSKA+SP36 dengan perbandingan 2:1. Biasanya untuk 1 Hektare membutuhkan 8-12
karung PHONSKA dan 4-6 karung SP36. Tambahkan juga pupuk kalcium. Aduk rata
pupuk dalam lajur menggunakan cangkul atau mesin traktor rotari.
Setelah itu tutup pupuk dan bentuk
bedengan diatasnya dengan lebar bedengan 50-100 cm dan tinggi 20 cm
3.
Pemasangan Plastik Mulsa
Ukuran plastik mulsa yang dipakai tentu menyesuaikan lebar
bedengan yang anda buat.
Pastikan warna perak diatas lalu
buatlah 2 baris lubang tanam pada setiap bedengan dengan jarak antar lubang 40
cm (bisa lebih lebar utuk cabe rawit dan untuk musim penghujan).
Pasang juga mulsa plastik dalam kondisi
telah di tarik bentang ulur sehingga plastik tidak mudah memuai disiang hari
sehingga plastik menggelembung.
Baca juga tentang Cara Menanam Cabe dengan
Serbuk Kayu
4.
Persiapan Bibit Tanaman Cabe
Agar diperoleh bibit kualitas
unggul, maka anda sebauknya membeli benih di toko pertanian yang mana sudah
terjamin kualitasnya. Biasanya merk benih yang sudah terkenal akan memiliki
harga tinggi.
Setelah mendapatkan benih cabenya,
maka selanjutnya ialah melakukan proses penyemaian cabe yang tidak jauh beda
seperti pada cara menanam cabe hidroponik atau cara menanam cabe dengan
serbuk kayu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- · Rendam benih dengan air yang sudah ditetesi ZPT Auxin serta fungisida sistemik selama 6-12 jam.· Kemudian ambil benih dan buntal dengan kain basah selama 3 hari· Siapkan plastik pot kecil lalu isi dengan tanah yang sudah diayak halus· Atur dan susun dalam box wadah pot tadi· Setelah benih berkecambah maka sirami tanah pot lalu lubangi tengahnya dengan lubang dangkal sekitar 2-3 mm.· Tanam biji yang sudah berkecambah dan tutup dengan layar hingga biji tumbuh
5.
Penanaman Bibit di Bedengan
Anda bisa melubangi tanahnya lalu dikocor dengan tricoderma
yang akan menjadi fungisia alami dalam tanha yang kan mencegah dari layu
fusarium. Lalu esok harinya dikocor dengan NPK 16-16-16+insektisida.
Esoknya lagi bibit cabe bisa
ditanam. Pastikan untuk melakukan penanaman pada sore hari lalu segera disirami
dengan cara lep.
Pastikan juga untuk segera memasang
ajir sebelum 5 hari pertama agar ajir tidk melukai akar tanaman cabe. Untuk 10
hari pertama maka anda haru rajin melakukan penyulaman bibit yang mati.
Jika dilihat ada biit yang daunnya
menguning dan layu, maka segera cabut dan kocor lokasi dengan fungisida koontak
seperti antracol + bakterisida seperti agrept
6.
Pemupukan Susulan
Pemupukan Susulan terbagi menjadi
beberapa carayakni model kocor, semprot maupun lep. Berikut adalah
penjabarannya lebih lanjut :
·
Pemupukan
Model Kocor
Pemupukan susulan pertama dilakukan
10 hari setelah tanam. Gunakan campuran pupuk NPK 16-16-16, NPK Grower, KNO3
dan pupuk Mashitam/Humagrow dengan perbandingan 5:2:1:1 dengan dosis 1 gelas
300cc untuk 40-50 Liter air.
Ulangi degan interval 7 hari dengan
dosis bertambah 1/2 gelas tiap kali pemupukan larutan dikocorkan ke pangkal
tanaman cabe. Lanjutkan hingga masa pembungaan yaitu sekitar umur 35-40 hari
setelah tanam lalu ganti komposisi menjadi NPK 16-16-16, MKP, dan Mashitam
dengan perbandingan 5:3:1. Ini guna memaksimalkan ukuran buah.
·
Pemupukan
Model Semprot
Biasanya
pupuk yang dipakai pada model semprot adalah POC (Pupuk Organik Cair) dan ZPT.
Ini lebih fokus kearah unsur hara
mikro yang tidak banyak terdapat pada pupuk organik seperti Boron, Mangan,
Magnesium, Calsium, Zinc, Cu, dll.
Sedangkan ZPT merupakan hormon
perangsang tumbuh yang digunakan untuk memacu perkembangan tanaman sesuai jenis
hormon yang dipakai.
Yang perlu anda perhatikan adalah
dosis penggunaan yang tertera di label kemasan. Usahakan jangan overdosis
dengan berlebihan terutama untuk ZPT karena dapat menyebabkan pertumbuhan
abnormal.
·
Pemupukan
Model Lep
Pemupukan model lep biasa dilakukan
ketika buah sudah besar yang mana bertujuan untuk memperbear ukuran buah. Waktu
pemupukan bersamaan dengan pengairan bedengan sambil menebar pupuk NPK dan MPK
disela-sela bedengan agar larut bersama air dan segera terserap tanaman.
Pada tanaman cabe anda bisa
mengaplikasikan semua model pemupukan diatas sesuai tahap perkembangan tanaman.
7.
Penanggulangan Hama dan Penyakit
Tanaman cabe sendiri memiliki hama
dan penyakit yang beragam mulai dari waktu persemaian ia bisa terserang rebah
semai. Lalu setelah ditanam pun tak luput dari serangan berbagai penyakit
seperti layu fusarium, busuk daun, layu bakteri, bulai, keriting dan lalat
buah.
Untuk mengatasi serangan hamanya
maka perlu pengklasifikasian hama sehingga bisa dilakukan penanganan haa
terpadu. Untuk penyakit yang berasal dari jamur dan cendawan, maka bisa
menggunakan fungisida kontak dan sistemik.
Untuk penyakit yang dakibatkan
bakteri maka gunakan bakterisida. Untuk penyakit keriting dan bulai daun maka
kendalikan serangga vektornya menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin.
Untuk ulat grayak dan lalat buah maka gunakan insektisida berkonsentrasi diatas
50 EC dan berbau menyengat.
8.
Panen Buah Cabe
Untuk cabe jenis TM, biasanya anda
sudah bisa mulai panen pada umur 75 hari setelah tanam dan untuk cabe rawit
biasanya pad usia 90 hari setelah tanam. Buah yang dipanen ialah yang sudah
beruabh warna menjadi merah.
Pastikan anda memetik bersama
gagangnya agar buah cabe lebih awet dan tahan angkut. Intervel pemanenan ialah
3-5 hari sekali dengan puncak panen biasanya pada penen ke 8-10.
9.
Perawatan Pasca Panen
Setelah panen yang ke-8 maka segera
lakukan pemupukan dnegan metode lep. Hal ini bertujuan untuk menyuplai nutrisi
tambahan agar tanaman tetap sehat dan produktif meski sudah dipanen
berkali-kali.
Biasanya anda bisa memaksimalkan
panen hingga diatas 20 kali untuk cabe besar dan bisa sampai setahun
penuh untuk cabe rawit karena usia cabe rawit lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar