Kamis, 21 Februari 2019

BUDIDAYA CABE MENGGUNAKAN MULSA PLASTIK

PENYULUH PERTANIAN DESA RIWO KECAMATAN WOJA KAB. DOMPU | Kamis, 21 Februari 2019,18.39 |

9 Cara Menanam Cabe Sistem Mulsa Plastik dengan Mudah

Anda semua pasti sudah tidak asing lagi dengan cabe, karena cabe memang sering sekali dikonsumsi sehari-hari. Rasa cabe yang pedas memang banyak digemari masyarakat. Di Indonesia sendiri banyak sekali makanan yang menggunakan bahan cabe untuk menambah rasa pedas pada masakan. Kali ini kami aan membahasan mengenai cara menanam cabe sistem mulsa plastik.

Cara menanam cabe sistem mulsa plastik merupakan salah satu teknik menanam cabe yang banyak dipakai untuk membudidayakan tanaman cabe, terutama untuk mereka para petani yang hendak menanam dalam skala luas. Cara menanam cabe dengan sistem plastik mulsa ini banya diterapkan karena mudah dalam proses persiapan, perawatan serta minim biaya.

Agar mengetahui lebih lanjut maka anda bisa membaca artikel mengenai cara menanam cabe sistem mulsa plastik berikut ini :
1. Pengolahan Lahan Tanam

Pengolahan lahan tanam meliputi persiapan seperti menyiangi gulma dan menggemburkan tanah. Meski cabe mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, namun sebaiknya tanah yang hendak ditanami memiliki kadar pH tanah yang normal (5-7) dan terpapar sinar matahari penuh sepanjang siang.
Bagi yang kadar pH tanahnya terlalu tinggi seperti tanah gambut anda bisa membaca artikel cara menanam cabe di lahan gambut

Untuk memudahkan perawatan nantinya anda juga perlu membuat sumber air seperti sumur bor guna pengairan tanaman kelak. Gunakan herbrisida untuk mengatasi gulma dan rumput liar lalu gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul atau traktor mesin.
2. Pemberian Pupuk Dasar
Mirip seperti cara menanam semangka atau cara menanam terong yang membuat bedengan, setelah digemburkan maka buatlah lajur-lajur calon bedengan. Jarak antar lajur sekitar 30-50 cm. Tiap lajur tadi diisi dengan pupuk dasar. Nah, pupuk dasar yang akan kita pakai ini merupakan gabungan pupuk organik dan pupuk buatan sehingga bisa memenuhi kebutuhan unsur hara makro maupun mikro.
Untuk pupuk dasar gunakan pupuk kandang (boleh sebanyak-banyaknya) lalu untuk pupuk buatannya maka pakailah PHONSKA+SP36 dengan perbandingan 2:1. Biasanya untuk 1 Hektare membutuhkan 8-12 karung PHONSKA dan 4-6 karung SP36. Tambahkan juga pupuk kalcium. Aduk rata pupuk dalam lajur menggunakan cangkul atau mesin traktor rotari.
Setelah itu tutup pupuk dan bentuk bedengan diatasnya dengan lebar bedengan 50-100 cm dan tinggi 20 cm
3. Pemasangan Plastik Mulsa
Ukuran plastik mulsa yang dipakai tentu menyesuaikan lebar bedengan yang anda buat.
Pastikan warna perak diatas lalu buatlah 2 baris lubang tanam pada setiap bedengan dengan jarak antar lubang 40 cm (bisa lebih lebar utuk cabe rawit dan untuk musim penghujan).
Pasang juga mulsa plastik dalam kondisi telah di tarik bentang ulur sehingga plastik tidak mudah memuai disiang hari sehingga plastik menggelembung.

4. Persiapan Bibit Tanaman Cabe
Agar diperoleh bibit kualitas unggul, maka anda sebauknya membeli benih di toko pertanian yang mana sudah terjamin kualitasnya. Biasanya merk benih yang sudah terkenal akan memiliki harga tinggi.
Setelah mendapatkan benih cabenya, maka selanjutnya ialah melakukan proses penyemaian cabe yang tidak jauh beda seperti pada cara menanam cabe hidroponik atau cara menanam cabe dengan serbuk kayu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  • ·         Rendam benih dengan air yang sudah ditetesi ZPT Auxin serta fungisida sistemik selama 6-12 jam.
    ·         Kemudian ambil benih dan buntal dengan kain basah selama 3 hari
    ·         Siapkan plastik pot kecil lalu isi dengan tanah yang sudah diayak halus
    ·         Atur dan susun dalam box wadah pot tadi
    ·         Setelah benih berkecambah maka sirami tanah pot lalu lubangi tengahnya dengan lubang dangkal sekitar 2-3 mm.
    ·         Tanam biji yang sudah berkecambah dan tutup dengan layar hingga biji tumbuh
Rajin-rajinlah menyirami dnegan porsi yang pas hingga usia bibit 30 hari dan siap dipindah ke bedengan. 


5. Penanaman Bibit di Bedengan
Anda bisa melubangi tanahnya lalu dikocor dengan tricoderma yang akan menjadi fungisia alami dalam tanha yang kan mencegah dari layu fusarium. Lalu esok harinya dikocor dengan NPK 16-16-16+insektisida.
Esoknya lagi bibit cabe bisa ditanam. Pastikan untuk melakukan penanaman pada sore hari lalu segera disirami dengan cara lep.
Pastikan juga untuk segera memasang ajir sebelum 5 hari pertama agar ajir tidk melukai akar tanaman cabe. Untuk 10 hari pertama maka anda haru rajin melakukan penyulaman bibit yang mati.
Jika dilihat ada biit yang daunnya menguning dan layu, maka segera cabut dan kocor lokasi dengan fungisida koontak seperti antracol + bakterisida seperti agrept
6. Pemupukan Susulan
Pemupukan Susulan terbagi menjadi beberapa carayakni model kocor, semprot maupun lep. Berikut adalah penjabarannya lebih lanjut :
·         Pemupukan Model Kocor
Pemupukan susulan pertama dilakukan 10 hari setelah tanam. Gunakan campuran pupuk NPK 16-16-16, NPK Grower, KNO3 dan pupuk Mashitam/Humagrow dengan perbandingan 5:2:1:1 dengan dosis 1 gelas 300cc untuk 40-50 Liter air.
Ulangi degan interval 7 hari dengan dosis bertambah 1/2 gelas tiap kali pemupukan larutan dikocorkan ke pangkal tanaman cabe. Lanjutkan hingga masa pembungaan yaitu sekitar umur 35-40 hari setelah tanam lalu ganti komposisi menjadi NPK 16-16-16, MKP, dan Mashitam dengan perbandingan 5:3:1. Ini guna memaksimalkan ukuran buah.
·         Pemupukan Model Semprot
Biasanya pupuk yang dipakai pada model semprot adalah POC (Pupuk Organik Cair) dan ZPT.
Ini lebih fokus kearah unsur hara mikro yang tidak banyak terdapat pada pupuk organik seperti Boron, Mangan, Magnesium, Calsium, Zinc, Cu, dll.
Sedangkan ZPT merupakan hormon perangsang tumbuh yang digunakan untuk memacu perkembangan tanaman sesuai jenis hormon yang dipakai.
Yang perlu anda perhatikan adalah dosis penggunaan yang tertera di label kemasan. Usahakan jangan overdosis dengan berlebihan terutama untuk ZPT karena dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal.
·         Pemupukan Model Lep
Pemupukan model lep biasa dilakukan ketika buah sudah besar yang mana bertujuan untuk memperbear ukuran buah. Waktu pemupukan bersamaan dengan pengairan bedengan sambil menebar pupuk NPK dan MPK disela-sela bedengan agar larut bersama air dan segera terserap tanaman.
Pada tanaman cabe anda bisa mengaplikasikan semua model pemupukan diatas sesuai tahap perkembangan tanaman.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Tanaman cabe sendiri memiliki hama dan penyakit yang beragam mulai dari waktu persemaian ia bisa terserang rebah semai. Lalu setelah ditanam pun tak luput dari serangan berbagai penyakit seperti layu fusarium, busuk daun, layu bakteri, bulai, keriting dan lalat buah.
Untuk mengatasi serangan hamanya maka perlu pengklasifikasian hama sehingga bisa dilakukan penanganan haa terpadu. Untuk penyakit yang berasal dari jamur dan cendawan, maka bisa menggunakan fungisida kontak dan sistemik.
Untuk penyakit yang dakibatkan bakteri maka gunakan bakterisida. Untuk penyakit keriting dan bulai daun maka kendalikan serangga vektornya menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin. Untuk ulat grayak dan lalat buah maka gunakan insektisida berkonsentrasi diatas 50 EC dan berbau menyengat.
8. Panen Buah Cabe
Untuk cabe jenis TM, biasanya anda sudah bisa mulai panen pada umur 75 hari setelah tanam dan untuk cabe rawit biasanya pad usia 90 hari setelah tanam. Buah yang dipanen ialah yang sudah beruabh warna menjadi merah.
Pastikan anda memetik bersama gagangnya agar buah cabe lebih awet dan tahan angkut. Intervel pemanenan ialah 3-5 hari sekali dengan puncak panen biasanya pada penen ke 8-10. 

9. Perawatan Pasca Panen
Setelah panen yang ke-8 maka segera lakukan pemupukan dnegan metode lep. Hal ini bertujuan untuk menyuplai nutrisi tambahan agar  tanaman tetap sehat dan produktif meski sudah dipanen berkali-kali.
Biasanya anda bisa memaksimalkan panen hingga diatas 20 kali untuk cabe besar dan  bisa sampai setahun penuh untuk cabe rawit karena usia cabe rawit lebih lama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar