Pengolahan Tanah
Tanah sisa tanaman padi atau lainnya harus diolah kembali, agar tanah selalu gembur, kelembaban cukup, dan peredaran udaranya baik. Sisa-sisa tanaman yang ada harus dibabat, lalu dibenamkan ke dalam tanah dengan menghilangkan permukaan tanah. Paling penting juga keadaan drainase tanah harus selalu diperhatikan, agar air bisa meresap dengan lancar.
Cara Penanaman
Pada tanah subur benih kacang tanah ditanam dengan jarak tanam yaitu (40 x 15) cm atau (30 x 20) cm. Sedangkah pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu dengan jarak tanam (40 x 10) cm, atau (20 x 20) cm.
Pemeliharaan
- Pengairan Kacang tanah meruapakan tanaman yang banyak membutuhkan air lebih banyak dari jenis kacang lainnya. Lingkungan lembab diperlukan sejak saat tanam sampai dua minggu sebelum panen. Apalagi saat fase perkecambahan, pembungaan dan pengisian polong. Jika tidak ada hujan, air irigasi sangat dianjurkan.
- Penyiangan Pembersihan dari tanaman pengganggu harus rutin dilakukan, karena tanaman kacang tanah sangat sensitif terhadap persaingan. Jenis gulma dan rerumputan sebaiknya dibersihkan. Selain itu, bersamaan dengan penyiangan dilakukan penggemburan tanah di antara barisan tanaman. Penggemburan tanah bertujuan agar buah mudah masuk ke dalam tanah.
- Pemupukan Tahap paling utama, agar budidaya kacang tanah dapat menghasilkan produksi yang melimpah. Pemupukan memegang peran penting, karena pupuk mengandung hara yang dapat menambah kesuburan tanah dan memperbaiki nutrisi tanaman. Untuk kacang tanah, pupuk yang banyak dipakai adalah pupuk Nitrogen (N), Fosfat (P) dan Kalium (K).
- Pembasmian hama dan penyakit Salah satu peneyebab rendahnya produktivitas dalam budidaya kacang tanah adalah karena adanya serangan hama dan penyakit. Biasanya yang sering diserang tanaman ini yaitu pada bagian perakaran, buah/polong dan daunnya. Oleh karena itu, pentingnya mempelajari gejala dan cara pembasmiannya.
A.
Pendapatan
Hasil Panen 30 Karung per hektar.
Harga 1 Karung adalah Rp. 700.000.
Maka hasil yang diperoleh = 30 karung x Rp. 700.000= Rp. 21.000.000.
B. Keuntungan
= Pendapatan – Biaya Pengeluaran
= Rp. 21.000.000.– Rp.7.230.000.
= Rp. 13.770.000.
Bila dalam 1 musim tanam adalah 3 bulan, berarti dalam 1 bulan keuntungannya
= Rp. 13.770.000 : 3 bulan = Rp. 4.590.000
C.
Analisis
Return and Cost Ratio (R/C ratio)
= Total Penerimaan / Total Biaya
= 21.000.000 / 7.250.000
= 2,90
Jika nilai R/C ratio lebih besar dari satu maka usaha
tani tersebut layak. Sebaliknya jika nilai R/C ratio kurang dari satu maka
usaha tani tersebut tidak layak.
Maka, hasil analisa diatas menunjukkan bahwa nilai R/C
ratio 2,90 > 1 berarti usahatani tersebut layak.
Dalam budidaya Kacang Tanah, keuntungan yang wajar yang dihasilkan dalam 1 kali
panen untuk luasan 1 Ha berkisar antara Rp. 13.000.000 s/d Rp. 20.000.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar