Sabtu, 13 Mei 2023

BIOSAKA Sebagai Pupuk Hayati

PENYULUH PERTANIAN DESA RIWO KECAMATAN WOJA KAB. DOMPU | Sabtu, 13 Mei 2023,21.37 |



Penggunaan pupuk kimia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan peningkatan produksi. BIOSAKA sebagai salah satu inovasi dalam menekan penggunaan pupuk kimia bagi tanaman sangat mendukung pengurangan penggunaan pupuk kimia.

BIOSAKA merupakan salah satu inovasi dalam pembuatan pupuk organik dari bahan rerumputan yang sudah diaplikasikan di beberapa daerah dengan hasil yang significant untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan Biosaka adalah pemilihan bahan yang tepat yaitu memanfaatkan berbagai macam dedaunan (minimal 5 jenis tanaman) atau rerumputan yang kondisinya sehat, artinya tidak terlihat adanya lubang-lubang atau bercak-bercak yang menunjukkan bekas gigitan serangga atau serangan hama dan penyakit Pemilihan bahan diutamakan untuk daun atau rumput yg tidak berlendir.

Proses pembuatannya dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rerumputan di dalam air kurang lebih 5 liter selama kurang lebih 10-15 menit sampai tercampur homogen tidak mengendap, tidak berubah warna menjadi bening dan tidak mengeluarkan gas meskipun disimpan dalam waktu yang lama). Aplikasi di lapangan yaitu dengan penyemprotan pada waktu dan cara yang tepat, seperti penyemprotan dengan pengabutan dan tidak disemprotkan secara langsung ke tanaman. Aplikasi dilakukan dengan melarutkan 40 cc Biosaka dalam 14 liter air bersih.

Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar